Tugas 1 Anapersis
Studi Kasus Jalan Tol
Studi Kasus Jalan Tol
Sinopsis :
Jalan Tol merupakan jalan alternative untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun untuk mempersingkat jarak antara suatu tempat ke tempat yang lain.
Untuk menikmatinya, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang berlaku. Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau fasilitas di mana tol dikumpulkan dapat disebut pintu tol, rumah tol, plaza tol atau di Indonesia lebih dikenal sebagai gerbang tol. Bangunan ini biasanya ditemukan di dekat pintu keluar, di awal atau akhir jembatan (misal: Jembatan Suramadu), dan ketika Anda memasuki suatu jalan layang.
Di Indonesia, jalan tol sering dianggap sinonim untuk jalan bebas hambatan, meskipun hal ini sebenarnya salah. Di dunia secara keseluruhan, tidak semua jalan bebas hambatan memerlukan bayaran. Jalan bebas hambatan seperti ini dinamakan freeway atau expressway (free berarti "gratis", dibedakan dari jalan-jalan bebas hambatan yang memerlukan bayaran yang dinamakan tollway atau tollroad (kata toll berarti "biaya").
Kasus :
1. Bagaimana Perencanaan,Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi Jalan Tol?
2. Bagaimana Studi Kelayakan Sistem Informasi Jalan Tol?
3. Asumsi Biaya yang diperlukan untuk perancangan system.
4. Sumber Daya Manusia yang diperlukan untuk membangun system.
Analisis Kasus :
Perencanaan Sistem Informasi jalan tol harus melalui prosedur-prosedur yang signifikan.
Mengenai bagaimana system tersebut dapat berjalan, menggunakan bahan/material apa saja yang dapat mendukung system tersebut, melalui tahapan apa saja system tersebut dapat berjalan, misal ada suatu kerja sama dengan pihak tertentu. Kemudian bagaimana merancang system yang baik, sumber daya apa saja yang diperlukan serta bagaimana cara menangani suatu masalah yang terjadi serta melihat perkembangan kedepannya seperti apa.
Persiapan untuk membangun suatu sistem informasi :
1. Perencanaan (Planning).
- Membuat studi kelayakan untuk sistem informasi yang akan dibuat, seperti membuat kajian bagaimana proses bisnis akan berjalan dengan sistem baru dan bagaimana pengaruhnya.
- Budget, yaitu membuat alokasi dan pengaturan pembiayaan proyek, termasuk biaya perjalanan dan biaya lembur.
- Sumber daya, yaitu membuat alokasi sumber daya yang akan dipakai dalam proyek, misalnya jumlah tim, ketersediaan perangkat komputer dan sumber daya yang lain.
2. Analisis (analysis) : Mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan sistem yang akan dibangun.
Kebutuhan Informasi meliputi peralatan jalan tol seperti :
Berdasarkan penempatan dan fungsinya, peralatan tol dikelompokkan sebagai berikut :
1. Peralatan Tol Gardu, yang terdiri atas :
1. Peralatan Transaksi Lalu Lintas/Kendaraan antara lain Tol Colector Terminal (TLT), Programmable Toll Collector Keyboard, Toll Collector Display, Lane Printer, Receipt printer, Lane Computer System (LCS).
2. Peralatan Transaksi Pembayaran seperti Intelligent reader / Writer Cintacless
3. Peralatan Deteksi Kendaraan seperti optical light barrier.
4. Peralatan Deteksi Golongan Kendaraan seperti Automatic Vehicle Classification (AVC), Treadle, Heigt Detector.
5. Peralatan Audit Lalu Lintas Kendaraan seperti Vehicle Class Display (VCD), Toll Fare Indicator/Display, CCTV, Sirine, dan Lampu Rotator.
6. Peralatan Manajemen Lalu Lintas Garde Manual Lane barrier, Approach Traffic Light / lampu Lalu Lintas atas, lane Traffic Light / Lampu Lalu Lintas Bawah dan Automatic Lane Barrier.
Peralatan tol gardu harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Dapat menangani dan merekam semua transaksi manual/tunai dan elektronik.
b. Berinteraksi dan mengontrol seluruh peralatan tol yang terpasang di lajur secara real time serta multi tasking guna memproses seluruh transaksi dan mengirim data-data tersebut ke Plaza Computer System (PCS)
c. Dipersiapkan untuk dapat menangani minimal 3 golongan kendaraan dengan berbagai kombinasi tarif tol.
d. Mempunyai persyaratanbuilt in Security, sehingga hanya petugas yang berwenang saja yang dapat mengakses ke sistem.
e. Mempunyai fasilitas untuk menampung daftar hitam pelanggan jika diberlakukan sistem berlangganan
f. Mampu menangani kejadian-kejadian seperti Perbedaan/selisih golongan antara sistem dengan pengumpul tol,Face Reset jika sistem tidak berfungsi, Pelanggaran, Kendaraan memutar balik arah. Reklasifikasi golongan, Dapat menangkap adanya perbedaan waktu masuk dan keluar tol yang terlalu lama atau terlalu cepat, Tanpa kartu tanda masuk, Kendaraan mundur, Gerbang asal tidak dapat dibaca, Kartu tanda masuk tidak sah, Dana kartu kurang, dll.
g. Mencatat dan merangkum data volume lalu lintas yang dikirim ke database PCS.
h. Open Architechture terintegrasi dengan electronic payments system
i. Penyimpanan data Lokal
2. Peralatan Kantor Gerbang
a. Plaza computer system (PCS) di kantor gerbang terhubung secara langsung melalui Local Area Network dengan masing-masing gardu (sistem gardu tol).
b. PCS berfungsi sebagai tempat penyimpanan seluruh data dari semua gardu serta menangani data-data petugas yang operasional.
c. PCS mempunyai kemampuan untuk memonitor volume lalulintas per jam berdasarkan golongan, berdasarkan lajur/gardu dan volume lalulintas pada jam, hari dan bulan berjalan. Juga memonitor kegiatan seperti transaksi pembayaran baik per petugas maupun risalahnya, Transaksitransaksi yang salah/invalid, Nilai transaksi dll.
3. Kantor Pusat/Operasional / BUJT
a. Operational computer system (OCS) yang berada di kantor operasional/BUJT.
b. OCS berfungsi sebagai tempat penyimpanan seluruh data dari semua gardu serta menangani data-data petugas yang operasional
c. OCS mempunyai kemampuan untuk memonitor volume dan transaksi seperti halnya di PCS..
Komunikasi Data Peralatan Tol dari gardu tol ke kantor gerbang dan dari kantor gerbang ke kantor pusat dapat dilakukan secara real time melalui jaringan LAN atau jaringan komunikasi lainnya.
3. Desain/perancangan : Merancang model sistem, mendesain kembali semua proses bisnis agar menjadi lebih efisien dan mengintegrasikannya satu sama lain menjadi satu kesatuan.
Perancangan system Informasi jalan Tol meliputi beberapa hal seperti berikut :
A. Sistem Sentral Kantor Pusat
Suatu sistem informasi dan pengolahan data di kantor pusat yang mengumpulkan seluruh data transaksi untuk keperluan penyimpanan data, pelaporan, dan administrasi sistem secara keseluruhan. Sistem Sentral Kantor Pusat terdiri dari perangkat server, peripheral, workstation, router weitch, database serta aplikasi yang diperlukan untuk proses pelaporan, pengawasan dan rekonsilisasi, baik untuk keperluan internal operator maupun untuk keperluan eksternal (misalnya BPJT).
B. Sistem Jaringan Komunikasi
Sistem jaringan komunikasi yang menghubungkan Sistem Sentral Kantor Pusat dengan Sistem Komputer Plasa Tol yang memungkinkan komunikasi data secara on-line real-time atau batch. Sistem jaringan dapat melalui media standar baik jaringan privat maupun publik, bergantung pada media yang tersedia, wireless, wireline atau fibre-optic. Bila menggunakan jaringan publik, sistem jaringan harus dilengkapi dengan sistem proteksi yang mamadai sesuai dengan standar keamanan jaringan yang berlaku (misalnya firewall atau VPN) dalam industri sehingga proses pengiriman data dapat dipertanggungjawabkan.
C. Sistem Komputer Plasa Tol
Sistem informasi dan pengolahan data di tingkat plasa tol yang berfungsi mengumpulkan data transaksi di gerbang tol yang diplasa tersebut, untuk keperluan penyimpanan data, pelaporan dan administrasi sistem di plasa tersebut. Sistem Komputer Plasa Tol terhubung dengan Sistem Otomatisasi gerbang Tol dan Sistem Transaksi Pembayaran Elektronik melalui jaringan lokal (LAN). Sistem Komputer Plasa Tol terdiri dari server, peripheral, workstation, router, switch, database serta sistem aplikasi yang dibutuhkan untuk keperluan pelaporan, operasional dan pengawasan.
D. Sistem Otomatisasi Gerbang Tol
Sistem pengendalian otomatisasi gerbang tol yang mengendalikan seluruh proses transaksi mulai dari klasifikasi kendaraan, transaksi pembayaran dan pengawasan kepatuhan, serta pengendalian permasalahan dan situasi yang mungkin timbul dalam proses pembayaran. Sistem Otomatisasi Gerbang Tol terdiri dari berbagai perangkat elektro mekanis dengan berbagai sensor yang tergabung dalam suatu sistem kendali.
E. Sistem Transaksi Pembayaran
Sistem transaksi jalan tol dapat dilakukan dengan transaksi manual maupun elektronik. Pada system manual, transaksi dapat langsung dilakukan dengan membayar kepada petugas yang berjaga.namun pada sistem pengolahan transaksi elektronik pada gerbang tol yang melakukan proses pembayaran melalui pengurangan nilai uang di kartu dan memindahkannya kepada rekening operator. Sistem ini harus dapat membaca format data standar industri perbankan yang diberlakukan oleh penerbit kartu elektronik dan memenuhi persyaratan compliance list dari pihak penerbit kartu elektronik untuk keperluan rekonsiliasi dan settlement serta keamanan transaksi.
5. Testing : Proses yang bertujuan untuk menemukan error/kesalahan dan juga untuk menguji mutu sistem informasi.
6. Implementasi : Proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun untuk menggantikan sistem informasi yang lama.
7. Langkah Paling akhir adalah pengoperasian dan pemeliharaan (Maintenance). System Maintenance adalah pemeliharaan sistem informasi, baik dari segi hardware maupun software. System maintenance diperlukan agar sistem informasi dapat beroperasi dengan normal untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Asumsi / Estimasi Biaya :
I. Berdasarkan Peralatan/Material yang digunakan untuk membangun satu Gerbang Tol.
1. Peralatan Gardu
Peralatan Gardu Tol telah dijabarkan pada halaman 2 dan biaya yang diasumsikan untuk keseluruhan peralatan sekitar Rp. 250.00.000.000,-
2. Peralatan Kantor Gerbang
Peralatan Kantor Gerbang telah dijabarkan pada halaman 3 dan biaya yang diasumsikan untuk keseluruhan peralatan sekitar Rp. 50.000.000,-
3. Perancangan Sistem
Meliputi :
- Sistem Sentral Kantor Pusat asumsi biaya sekitar Rp. 200.000.000,-
- Sistem Jaringan Komunikasi asumsi biaya sekitar Rp. 150.000.000,-
- System computer Plasa Tol asusmsi biaya sekitar Rp. 150.000.000,-
- System otomatisasi gerbang tol dan system Transaksi pembayaran asumsi sekitar Rp. 20.000.000,-
4. Testing, Implementasi dan Maintenance dianggarkan sekitar Rp. 1.000.000.000,-
Total Sekitar Rp. 1.820.000.000,-
II. Berdasarkan SDM yang diperlukan :
Estimasi Pengerjaan Proyek sekitar 2 bulan
1. 1 PM dalam masa 1 penyelesaian proyek sekitar Rp. 100.000.000
2. 3 system analis dalam masa 1 penyelesaian proyek sekitar Rp. 150.000.000
3. 3 Manager dalam masa 1 proyek sekitar Rp.150.000.000
4. 3 Supervisor dalam masa 1 proyek sekitar Rp. 90.000.000
5. 5 orang programmer dalam masa 1 Rp. 100.000.000
6. 5 Teknikal/IT Mekanik dalam masa 1 proyek sekitar Rp. 75.000.000
7. Lain-lain sekitar 150.000.000
Total Sekitar Rp. 815.000.000
III. Berdasarkan Pemasangan Sistem
Pemasangan Keseluruhan system termasuk biaya Operasional diasumsikan sekitar Rp. 200.000.000,-
Total Sekitar Rp. 200.000.000
Total Estimasi Biaya Keseluruhan = Rp. 2.835.000.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar