Jumat, 23 Maret 2012

Osi Layer dan TCP/IP

1. Contoh device yang bekerja berdasarkan prinsip pada setiap layer OSI beserta penjelasannya !

* Layer 7 (application layer)
Menyediakan layanan untuk user dalam mengakses informasi pada network melalui suatu aplikasi. Layer ini merupakan interface untuk user dalam berinteraksi dengan aplikasi melalui sebuah jaringan.Layer iniadalah yang paling "cerdas", gateway beradapada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya.Sebutan untuk Application Layer adalah sebuah bit misleading, karena tidak mengggambarkan Actual program dimana seorang user mungkin menjalankan pada sistemnya.
Layer ini bertanggung jawab pada saat kita perlu akses ke suatu network resources. Sebagai contoh, Microsoft word tidak berfungsi pada Application layer dari OSI Model. Jika seorang user mencoba untuk mengambil file/dokumen dari home direktory-nya pada server, Application Layer networking software bertanggung jawab dalam mengirimkan permintaan ke suatu remote sistem.
* Layer 6 (The Presentation layer)
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.Presentation layer memastikan bahwa format data yang diterima bisa digunakan oleh applikasi-aplikasi yang berjalan pada sistem. Sebagai contoh, jika kita berkomunikasi melalui internet menggunakan komunikasi yang terenkripsi,
Presentation layer akan bertanggung jawab untuk meng-enkripsi dan mendekripsi infomasi ini. Banyak web browser mampu melakukan fungsi ini untuk mendukung transaksi financial melalui internet, enkripsi dan translasi data akan terjadi pada layer ini.

* Layer 5 (The Session Layer)
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Session layer bertanggung jawab dalam membangun dan memelihara hubungan antara dua sistem atau lebih. Session layer memastikan bahwa sebuah request terhadap suatu layanan yang spesifik dibuat secara benar. Sebagai contoh, jika kita mencoba mengakses suatu system dengan web browser,
session layer pada kedua system akan bekerja sama untuk memastikan bahwa kita akan menerima halaman HTML dan bukan email. Jika sebuah system menjalankan Multiple Network Applications, session layer akan menjaga komunikasi ini dan memastikan bahwa data akan diterima oleh application yang benar.
* Layer 4 (The Transport Layer)
Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya. Transport Layer melakukan manipulasi actual dari data dan mempersiapkannya untuk dikirim melalui network. Jika data terlalu besar untuk ukuran single frame, Transport Layer akan memecahnya ke bagian yang lebih kecil/segment-segment dan menerapkan sequence number (nomor urut) dari segment tersebut. Sequence number membuat Transport Layer pada system penerima menyusun lagi data ke bentuk aslinya. Dan Datalink layer akan menerapkan CRC untuk memeriksa ukuran tiap frame, Transport Layer bisa berlaku sebagai backup check untuk memastikan bahwa seluruh data telah terima dan bisa digunakan.
* Layer 3 (The Network Layer)
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain.Network Layer menggambarkan bagaimana system pada network yang berlainan segment dapat saling berhubungan satu sama lain; Network Layer juga mendefinisikan alamat network. Seperti IP, IPX, dan Apple Talk Datagram Delivery Protocol (DDP), dimana mereka merupakan contoh dari spesifikasi Network Layer karena mereka mendefinisikan sebuah mekanisme dalam berhubungan dengan resources yang berbedat empat dan berbeda segment network dengan metode system pengalamatan.
* Layer 2 (Data Link Layer)
Layer inisedikitlebih "cerdas" dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebihnyata.Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasaldari level yang lebih tinggi kepaket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
* Layer 1 (Physical Layer)
Lapisan terbawah ini mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanik, elektrik, dan interface antar terminal, seperti tegangan, frekuensi, impedansi, koneksi pin dan jenis kabel. Layer ini berfungsi juga untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau gelombang radio.

2. Perbedaan dan Persamaan OSI dan TCP/IP!

- Perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer :
* OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
* 3 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
* Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namunfungsikeduanyamasihtetapsama.
* Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer Data Link dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu Data Link dan Physical.
* 5. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”.

- Persamaan Model OSI dan TCP/IP :
* OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki layer (lapisan).
* OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
* OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki transport dan network layer yang sama.
* Asumsidasar OSI layer dan TCP/IP layer adalah menggunakan teknologi packet switching.
* OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
* OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone)

3. Isi dan Besar masing field dari datagram IP !

* Version (4 bit)
Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16 buah jenis nilai yang berbeda-beda, yang berkisar antara 0 hingga 15. Meskipun begitu hanya ada dua nilai yang bisa digunakan, yakni 4 dan 6, mengingatversi IP standar yang digunakan saat ini dalam jaringan dan Internet adalah versi 4 dan 6 merupakan singkatan dari versi selanjutnya (IPv6).

* Header length(4 bit)
* Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16 buah jenis nilai yang berbeda-beda.
* Fieldheader length ini mengindikasikan bilangan double-word 32-bit (blok 4-byte) di dalam header IP. Ukuran terkecilnya adalah 5 (0x05), yang menunjukkan ukuran terkecil dari header IP yakni 20 byte. Dengan jumlah maksimum dari IP Options, ukuran header IP maksimum adalah 60 byte, yang diindikasikan dengan nilai 15 (0x0F).

* Type of Service (8 bit)
* Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP. Ada dua jenis TOS yang didefinisikan, yakni pada RFC 791 dan RFC 2474

* Total Length(16 bit)
* Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya. Dengan menggunakan angka 16 bit, nilai maksimum yang dapat ditampung adalah 65535 byte. Untuk datagram IP yang memiliki ukuran maksimum, field ini memiliki nilai yang sama dengan nilai maximum transmission unit yang dimiliki oleh teknologi protokol lapisan antarmuka jaringan.

* Identifier(16 bit)
* Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang dikirimkan antara node sumber dan node tujuan. Host pengirim akan mengeset nilai dari field ini, dan field ini akan bertambah nilainya untuk datagram IP selanjutnya. Field ini digunakan untuk mengenali fragmen-fragmen sebuah datagram IP.

* Flag(3 bit)
* Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak. Meski berisi tiga bit, ada dua jenis nilai yang mungkin, yakni apakah hendak memecah datagram IP kedalam beberapa fragmen atau tidak.

* Fragment Offset(13 bit)
* Digunakan untuk mengidentifikasikan ofset dimana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.

* Time-to-Live(8 bit)
* Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagram tersebut. Field ini pada awalnya ditujukan sebagai penghitung waktu, untuk mengidentifikasikan berapa lama (dalamdetik) sebuah datagram IP boleh terdapat di dalam jaringan. Adalah router IP yang memantau nilai ini, yang akan berkurang setiap kali hinggap dalam router.

* Protocol(8 bit)
* Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang dikandung oleh muatan IP. Field ini merupakan tanda eksplisit untuk protokol klien. Terdapat beberapa nilai dari field ini, seperti halnya nilai 1 (0x01) untuk ICMP, 6 (0x06) untuk TCP, dan 17 (0x11) untuk UDP. Field ini bertindak sebagai penanda multipleks (multiplex identifier), sehingga muatan IP pun dapat diteruskan keprotokol lapisan yang lebih tinggi saat diterima oleh node yang dituju.

* Header Checksum(16 bit)
* Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan integritas terhadap header IP, sementara muatan IP sendiri tidak dimasukkan kedalamnya, sehingga muatan IP harus memiliki check sum mereka sendiri untuk melakukan pengecekan integritas terhadap muatan IP. Host pengirim akan melakukan pengecekan check sum terhadap datagram IP yang dikirimkan. Setiap router yang berada di dalam jalur transmisi antara sumber dan tujuan akan melakukan verifikasi terhadap field ini sebelum memproses paket. Jika verifikasi dianggap gagal, router pun akan mengabaikan datagram IP tersebut. Karena setiap router yang berada di dalam jalur transmisi antara sumber dan tujuan akan mengurangi nilai TTL, maka header checksum pun akan berubah setiap kali datagram tersebut hinggap di setiap router yang dilewati. Pada saat menghitung checksum terhadap semua field di dalam header IP, nilai header checksum akan diset ke nilai 0.

* Source IP Address(32 bit)
* Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram IP tersebut, atau alamat IP dari Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram IP tersebut, atau alamat IP dari Network Address Translator(NAT).

* Destination IP Address(32 bit)
* Mengandung alamat IP tujuan kemana datagram IP tersebut akan disampaikan, atau yang dapat berupa alamat dari host atau NAT.

* IP Options (32 bit)
* Bidang ini adalah untuk pengujian, debug dan keamanan

* Padding(32 bit)
* Padding ditambahkan kadang-kadang hanya untuk memastikan bahwa datagram terbatas dalam batas 32 bit dari kelipatan 32 bit.



Spoiler For Reference:
Tugas 2 Jarkom KMP-121


Tidak ada komentar:

Posting Komentar